Cara Mendidik Anak Yang Baik, Benar & Pintar
Tantangan nomor satu orang
tua adalah membesarkan si kecil dengan cara mendidik anak yang baik dan
benar dan dikehendaki kedua pasangan. Ini karena hal yang diajarkan
kepada anak sejak dini dapat melekat hingga ia dewasa.
Orang tua yang mengikuti gaya ini biasanya tidak berdebat atau membicarakannya terlebih dahulu dengan si kecil. Anak-anak akan ditarik dan mungkin tidak dapat berpikir untuk diri mereka sendiri. Ini karena mereka tidak pernah diberi kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapatnya.
Jika ini adalah gaya pola asuh Mam, coba ajak si kecil untuk dapat mengeluarkan ide-ide dan pendapat. Jika si kecil tidak memahami kenapa mereka harus disiplin, coba jelaskan apa alasan Mam menetapkan peraturan tersebut.
Meski memantau dan mengawasi perilaku anak-anak, orang tua tidak akan ikut campur dalam kehidupan anak misalnya ketika mencari teman. Orang tua baru akan ambil langkah jika merasa anak dalam keadaan bahaya. Pola ini dianggap sebagai gaya pengasuhan paling ideal dan paling umum dilakukan.
Meski ada peraturan, anak biasanya akan melanggar. Jika ini menjadi gaya pola asuh Mam, buat peraturan yang harus dipatuhi anak dan jangan menyerah. Sesekali Mam bisa memberikan hadiah kepada si kecil jika ia berperilaku baik. Hal ini bagus untuk masa depan si kecil ketika menghadapi “dunia nyata” ketika tidak semua orang dapat memperlakukan dia seperti Mam.
Cara Mendidik Anak Yang Baik dan Pintar
Setiap pasangan tentu mempunyai cara mendidik yang berbeda terhadap anak. Menurut psikolog, Diana Baumrind, orang tua mempunyai tiga gaya pola asuh. Manakah yang menjadi gaya pola asuh Mam dan Pap?Otoriter
Ini adalah gaya yang sangat ketat. Orang tua menetapkan aturan dengan harapan anak-anaknya dapat mengikuti aturan tersebut. Jika tidak mengikuti aturan, anak-anak biasanya akan mendapat hukuman.Orang tua yang mengikuti gaya ini biasanya tidak berdebat atau membicarakannya terlebih dahulu dengan si kecil. Anak-anak akan ditarik dan mungkin tidak dapat berpikir untuk diri mereka sendiri. Ini karena mereka tidak pernah diberi kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapatnya.
Jika ini adalah gaya pola asuh Mam, coba ajak si kecil untuk dapat mengeluarkan ide-ide dan pendapat. Jika si kecil tidak memahami kenapa mereka harus disiplin, coba jelaskan apa alasan Mam menetapkan peraturan tersebut.
Demokratis
Gaya pengasuhan seperti ini menetapkan aturan dan pedoman untuk anak-anak mereka, tapi tidak otoriter. Orang tua jauh lebih terbuka untuk mendengarkan perkataan anak dan memahami kebutuhan mereka. Jika melanggar aturan, anak-anak akan ditegur dengan cara halus dan tidak menggunakan kekerasan.Meski memantau dan mengawasi perilaku anak-anak, orang tua tidak akan ikut campur dalam kehidupan anak misalnya ketika mencari teman. Orang tua baru akan ambil langkah jika merasa anak dalam keadaan bahaya. Pola ini dianggap sebagai gaya pengasuhan paling ideal dan paling umum dilakukan.
Serba membolehkan
Anak-anak yang dibesarkan dalam gaya permisif akan menunjukkan kecenderungan manja dan mengganggu. Anak juga akan cenderung berperilaku buruk jika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Ini karena orang tua dengan tipe seperti ini tidak menetapkan batasan atau peraturan.Meski ada peraturan, anak biasanya akan melanggar. Jika ini menjadi gaya pola asuh Mam, buat peraturan yang harus dipatuhi anak dan jangan menyerah. Sesekali Mam bisa memberikan hadiah kepada si kecil jika ia berperilaku baik. Hal ini bagus untuk masa depan si kecil ketika menghadapi “dunia nyata” ketika tidak semua orang dapat memperlakukan dia seperti Mam.
makasih infonya
ReplyDelete